DATA STATISTIK VITAL EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN
Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status
(bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris)
atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartikan sebagai
"kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data
kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai
arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada
perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada"kumpulan
bahan keterangan`` yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang
tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Informasi kependudukan (demografi) dan data statistic vital memang berguna
untuk bidang epidemiologi, kesehatan masyarakat dan layanan kesehatan
masyarakat yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dari sekian banyak sumber
data, beberapa diantaranya memiliki kegunaan yang lebih dibandingkan sumber
lainnya bagi epidemiologi. Keterterapan data tersebut juga harus
dipertimbangkan. Data harus dikumpulkan dan didistribusikan dengan menggunakan
sistem yang reliable dan metode standar yang rutin. Pembanding data dari
Negara-negara lain sulit didapat karena kurangnya metode pengumpulan dan
publikasi standard dan hambatan masalah informasi umumnya.
Data statistik vital epidemiologi antara lain adalah morboditas,
mortalitas, kelahiran, perkawinan, perceraian dan usia harapan hidup.
Data Statistik Vital
Data statistik vital disebut juga kejadian vital yang mengacu pada proses
pengumpulan data dan penerapan metode statistik dasar pada data tersebut guna
mengidentifikasi fakta-fakta kesehatan yang vital di dalam sutau masyarakat,
populasi atau wilayah tertentu. Data morbiditas, mortalitas, pernikahan,
perceraian, kelahiran semuanya merupakan data statistik vital.
1.
Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Usia
Harapan Hidup
Di dalam Epidemiologi , Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka
Insidensi& Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator
tersebut. Setiapkejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur
dengan AngkaInsidensi dan Angka Prevalensi.Keberhasilan program kesehatan dan program
pembangunan sosial ekonomipada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia
harapan hidup penduduk darisuatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan
melalui Puskesmas, meningkatnyadaya beli masyarakat akan meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori,
mampu mempunyai pendidikan yanglebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan
penghasilan yang memadai, yangpada gilirannya akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat danmemperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka harapan hidup
merupakan alat untuk mengevaluasi kinerjapemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, danmeningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang rendahdi
suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan
programsosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori
termasuk program pemberantasan kemiskinan.
2. Angka kelahiran dan angka kelahiran kasar
Angka kelahiran (birth rate) suatu populasi biasanya merupakan angka kasar (crude rate) dan angka ini mengacu
pada keseluruhan populasi. Saatmenggunakan angka kasar (kelahiran maupun
kematian) perlu dilakukan pengkajianlebih lanjutb terhadap penggunaan rate
spesifik dan distribusi usia karenakaraktaristik penduduk sangat beragam
sehingga angka kasar juga menjadi beragamdan
tidak akurat. Usia merupakan variable yang dapat menyebabkan semua rate
padakeseluruhan populasi menghasilkan data yang beragam pada kelompok yangberlainan.
Angka kelahiran kasar
(crude rate birth) dan angka kematian kasar merupakan indikator yang sangat
berguna karena memberikan informasi ringkas,sekaligus data statistic umum dari
populasi yang besar. Angka kasar (crude rate)
dapat dipakai dalam perbandingan internasional sekaligus dalam perbandinganumum
kejadian vital selama beberapa waktu.
3. Angka Kematian dan akta kematian pada data stasitik vital
Akta kematian juga
termasuk dokumen yang penting bagi keluarga yangditinggal. Alasan yang paling
penting akta kematian sangat dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan
hukum. Kematian ditangani dengan serius dan hokummemberikan perlindungan
terhadap kemungkinan terjadinya kematian akibatkesalahan melalui penelusuran
dan pendataan kematian dengan metode yang ketat.Kematian harus diregistrasi dan
jika ada sesuatu yang mencurugakan, kematiantersebut akan diselidiki termasuk
melakukan autopsy. Akta kematian jugadibutuhkan untuk mengajukan klaim pensiun
dan asuransi jiwa. Angka kematian dandata relevan diperoleh dari proses
registrasi akta kematian..
4. Data statistik perkawinan dan perceraian
Status perkawinan
memengaruhi struktur keluarga, status sosial ekonomi,kesehatan mental, akses ke layanan kesehatan dan berbagai faktor lain
yangberkaitan dengan status kesehatan. Badan Pusat Statistik dalam
publikasi hasil Survey Sosial EkonomiNasional Tahun 2003 Propinsi Sumatera
Barat menjelaskan bahwa status perkawinansebagai ukuran kesejahteraan biasanya
dilihat dari jumlah penduduk yang kawinpada usia muda dan tingginya angka
perceraian. Perkawinan pada usia mudadisamping disebabkan oleh faktor budaya
juga berkaitan dengan faktor sosialekonomi dan sebagian perceraian juga
dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi rumahtangga.
Sumber Data Statistik Vital
Data merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh epidemiologidalam melakukan
perannya. Tanpa data, epidemiologi buta dan tidak mampu melihatmasalah kesehatan
yang terjadi.
Registrasi Kejadian Vital
Semua kejadian vital dicatat dan datanya dimasukkan dalam tabel dangrafik.
Data statistik vital adalah data yang berkaitan dengan kejadian vital
dalamkehidupan seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, abortus dan
menderita penyakit serius tertentu. Namun, pelaporan morbiditas dan
mortalitasdimasukkan dalam bab yang terpisah. Mekanisme pelaporan morbiditas,
menyangkutinformasi, perolehan data dan
pengolahannya dilakukan dengan cara yang berbeda.Data morbiditas tidak
selengkap data mortalitas dan kelahiran, sehingga informasiyang berasal dari
sumber mortalitas dan kelahiran memiliki reliabilitas yang lebihbaik.Registrasi
adalah pencatatan kelahiran, kematian, status perkawinan, abortusdan penyakit
yang harus dilaporkan, serta pencatatan dan penelusuran riwayatpenderita
penyakit tertentu.
Fungsi Statistik Vital
1. Menilai dan membandingkan tingkat kesehatan masyarakat.
2. Menentukan masalah dan penyebab masalah kesehatan masyarakat.
3. Menentukan kontrol dan pemeliharaan selama pelaksanaan program kesehatan.
4. Menentukan prioritas program kesehatan suatu daerah.
5. Menentukan keberhasilan program suatu daerah.
6. Mengembangkan prosedur, klasifikasi, indeks dan teknik evaluasi seperti
sistim pencatatan dan pelaporan.
7. Menyebarluaskan informasi tentang situasi kesehatan dan program kesehatan
REFERENSI