DATA STATISTIK VITAL EPIDEMIOLOGI

Minggu, 15 Oktober 2017

DATA STATISTIK VITAL EPIDEMIOLOGI


PENDAHULUAN

Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartikan sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada"kumpulan bahan keterangan`` yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Informasi kependudukan (demografi) dan data statistic vital memang berguna untuk bidang epidemiologi, kesehatan masyarakat dan layanan kesehatan masyarakat yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dari sekian banyak sumber data, beberapa diantaranya memiliki kegunaan yang lebih dibandingkan sumber lainnya bagi epidemiologi. Keterterapan data tersebut juga harus dipertimbangkan. Data harus dikumpulkan dan didistribusikan dengan menggunakan sistem yang reliable dan metode standar yang rutin. Pembanding data dari Negara-negara lain sulit didapat karena kurangnya metode pengumpulan dan publikasi standard dan hambatan masalah informasi umumnya.
Data statistik vital epidemiologi antara lain adalah morboditas, mortalitas, kelahiran, perkawinan, perceraian dan usia harapan hidup.

Data Statistik Vital
Data statistik vital disebut juga kejadian vital yang mengacu pada proses pengumpulan data dan penerapan metode statistik dasar pada data tersebut guna mengidentifikasi fakta-fakta kesehatan yang vital di dalam sutau masyarakat, populasi atau wilayah tertentu. Data morbiditas, mortalitas, pernikahan, perceraian, kelahiran semuanya merupakan data statistik vital.

1.      Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Usia Harapan Hidup
Di dalam Epidemiologi , Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka Insidensi& Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut. Setiapkejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan AngkaInsidensi dan Angka Prevalensi.Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomipada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk darisuatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnyadaya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yanglebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yangpada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat danmemperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerjapemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, danmeningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang rendahdi suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan programsosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

2.      Angka kelahiran dan angka kelahiran kasar
Angka kelahiran (birth rate) suatu populasi biasanya merupakan angka kasar (crude rate) dan angka ini mengacu pada keseluruhan populasi. Saatmenggunakan angka kasar (kelahiran maupun kematian) perlu dilakukan pengkajianlebih lanjutb terhadap penggunaan rate spesifik dan distribusi usia karenakaraktaristik penduduk sangat beragam sehingga angka kasar juga menjadi beragamdan tidak akurat. Usia merupakan variable yang dapat menyebabkan semua rate padakeseluruhan populasi menghasilkan data yang beragam pada kelompok yangberlainan.
Angka kelahiran kasar (crude rate birth) dan angka kematian kasar merupakan indikator yang sangat berguna karena memberikan informasi ringkas,sekaligus data statistic umum dari populasi yang besar. Angka kasar (crude rate) dapat dipakai dalam perbandingan internasional sekaligus dalam perbandinganumum kejadian vital selama beberapa waktu.

3.      Angka Kematian dan akta kematian pada data stasitik vital
Akta kematian juga termasuk dokumen yang penting bagi keluarga yangditinggal. Alasan yang paling penting akta kematian sangat dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan hukum. Kematian ditangani dengan serius dan hokummemberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kematian akibatkesalahan melalui penelusuran dan pendataan kematian dengan metode yang ketat.Kematian harus diregistrasi dan jika ada sesuatu yang mencurugakan, kematiantersebut akan diselidiki termasuk melakukan autopsy. Akta kematian jugadibutuhkan untuk mengajukan klaim pensiun dan asuransi jiwa. Angka kematian dandata relevan diperoleh dari proses registrasi akta kematian..

4.      Data statistik perkawinan dan perceraian
Status perkawinan memengaruhi struktur keluarga, status sosial ekonomi,kesehatan mental, akses ke layanan kesehatan dan berbagai faktor lain yangberkaitan dengan status kesehatan. Badan Pusat Statistik dalam publikasi hasil Survey Sosial EkonomiNasional Tahun 2003 Propinsi Sumatera Barat menjelaskan bahwa status perkawinansebagai ukuran kesejahteraan biasanya dilihat dari jumlah penduduk yang kawinpada usia muda dan tingginya angka perceraian. Perkawinan pada usia mudadisamping disebabkan oleh faktor budaya juga berkaitan dengan faktor sosialekonomi dan sebagian perceraian juga dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi rumahtangga.

Sumber Data Statistik Vital
Data merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh epidemiologidalam melakukan perannya. Tanpa data, epidemiologi buta dan tidak mampu melihatmasalah kesehatan yang terjadi.

Registrasi Kejadian Vital
Semua kejadian vital dicatat dan datanya dimasukkan dalam tabel dangrafik. Data statistik vital adalah data yang berkaitan dengan kejadian vital dalamkehidupan seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, abortus dan menderita penyakit serius tertentu. Namun, pelaporan morbiditas dan mortalitasdimasukkan dalam bab yang terpisah. Mekanisme pelaporan morbiditas, menyangkutinformasi, perolehan data dan pengolahannya dilakukan dengan cara yang berbeda.Data morbiditas tidak selengkap data mortalitas dan kelahiran, sehingga informasiyang berasal dari sumber mortalitas dan kelahiran memiliki reliabilitas yang lebihbaik.Registrasi adalah pencatatan kelahiran, kematian, status perkawinan, abortusdan penyakit yang harus dilaporkan, serta pencatatan dan penelusuran riwayatpenderita penyakit tertentu.

Fungsi Statistik Vital
1.      Menilai dan membandingkan tingkat kesehatan masyarakat.
2.      Menentukan masalah dan penyebab masalah kesehatan masyarakat.
3.      Menentukan kontrol dan pemeliharaan selama pelaksanaan program kesehatan.
4.      Menentukan prioritas program kesehatan suatu daerah.
5.      Menentukan keberhasilan program suatu daerah.
6.      Mengembangkan prosedur, klasifikasi, indeks dan teknik evaluasi seperti sistim pencatatan dan pelaporan.
7.      Menyebarluaskan informasi tentang situasi kesehatan dan program kesehatan


REFERENSI


0 komentar:

Posting Komentar