Sistem Informasi
Rumah Sakit adalah merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk Rumah Sakit
dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah
sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada paien dapat
dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa
memberikan kepuasan kepada pasien (Kusumadewi, 2009).
Menurut Paul R.
Vegoda (1987), sistem informasi rumah sakit (HIS) didefinisikan sebagai sistem
informasi yang terintegrasi yang meningkatkan perawatan pasien dengan
meningkatkan pengetahuan pengguna dan mengurangi ketidakpastian sehingga
rasional keputusan harus dibuat dari informasi yang diberikan. Haux, Schmücker,
dan Winter (1996) memandang sistem informasi rumah sakit sebagai seluruh
informasi pengolahan dan subsistem penyimpanan informasi rumah sakit, dimana
ianya tidak hanya tentang sistem komputer dan jaringan, dan aplikasi berbasis
komputer sistem yang diinstal pada mereka, tapi itu juga tentang informasi di
rumah sakit secara keseluruhan.
B. Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Mukhtar
(2008), tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk menyiapkan informasi
untuk kepentingan pelayanan rumah sakit, untuk sistem informasi itu sendiri,
dan subsistem antara lain subsistem pengembangan dan subsistem lainnya.
Adapun tujuan lainnya antara
lain:
a. Merumuskan kebijakan bidang perumahsakitan
b. Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional
c. Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
penyelenggaraan rumah sakit secara nasional.
C . Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Payam Homayounfar (2012), tugas yang paling penting
dalam informasi rumah sakit sistem dapat diringkas sebagai berikut:
1.
Penyimpanan dan pemantauan kondisi pasien
2.
Manajemen dan aliran data
3.
Aspek keuangan:
·
Efisien administrasi keuangan
·
Menggunakan dan memantau obat-obatan dan
efektivitas proses Pemesanan
·
Biaya pengobatan terdaftar dan terlaporkan
·
Menyediakan representasi otomatis dari kebutuhan
staf Keperawatan
D. Subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Sabarguna (2003), Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) terdiri dari beberapa subsistem, antara lain:
1. Subsistem Layanan kesehatan
Subsistem
ini terdiri dari :
a. Modul rawat inap berfungsi mengelola data-data dan
aktivitas layanan medis rawat inap.
b. Modul rawat jalan berfungsi mengelola data-data dan aktivitas layanan medis
rawat jalan Dalam modul rawat jalan berfungsi untuk mencatat pembayaran
transaksi rawat jalan pasien, pembayaran pasien luar, dan Laporan
c. Modul layanan penunjang medis yang termasuk di dalamnya tindakan medis, pemeriksaan
laboratorium, dsb.
2.
Subsistem Rekam Medis
Informasi rekam medik dapat
dikelompokkan kedalam tiga kelompok data yaitu : data master pasien, data
akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah Sakit. Dari kelompok data tersebut
dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok kecil data yaitu:
a. Data mengenai identitas
pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien, demografi, penanggung jawab
medis dan keuangan pasien.
b.
Data mengenai status pelayanan,
berisi informasi mengenai tanggal kunjungan, dokter yang menangani, status
diagnosa terakhir.
c. Data mengenai catatan kesehatan (rekam medik),
berisi informasi mengenai riwayat penyakit dan kesehatan pasien, hasil
pemeriksaan (konsultasi, fisik, penunjang medis dll), diagnosa,
tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan oleh dokter, perjalanan penyakit
dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan.
d. Data mengenai biaya layanan, berisi informasi
mengenai tabel-tabel biaya pendaftaran, konsultasi, tindakan dokter dan
keperawatan, pemeriksaan penunjang medis, pemakaian obat dan pemakaian
peralatan
3.
Subsistem Personalia
Subsistem Personalia, yang
mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun tenaga administratif rumah
sakit. Berikut adalah modul-modul yang
terdapat dalam personalia:
a. Modul data pribadi dokter
Dalam modul ini akan ada rekap data pribadi dari
dokter. Data yg berkenaan dengan ciri seseorang, misal nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan kedudukan dl keluarga.
b. Modul data gaji, fee, tunjangan dll
Dalam modul ini terdapat rekap data gaji, tunjangan
bahkan tambahan gaji bagi karyawan/pegawai yang lembur.
c. Modul data kepegawaian dokter (bagian,
jabatan, poli, dll)
Dalam modul ini akan ada rekap data kepegawaian di
rumah sakit. meliputi bagiannya serta jabatannya di rumah sakit tersebut.
d.
Modul history
pendidikan dokter
Dalam modul ini akan ada rekap history pendidikan
dokter yang bekerja di rumah sakit ini. Rekap data pendidikan meliputi tempat
dokter tersebut melakukan pedidikan.
e.
Modul
history kesehatan dokter
Dalam modul ini akan merekap data kesehatan dari
dokter yang bersangkutan. meliputi tentang riwayat kesehatan yang bersangkutan,
pernah mengalami berbagai penyakit apa saja dan apa memiliki alergi tertentu.
f.
Modul data pribadi
karyawan
Dalam modul ini akam ada rekap data pribadi dari
pegawai. data yg berkenaan dengan ciri seseorang, misal nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan kedudukan dl keluarga.
g.
Modul data
kepegawaian karyawan (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam modul ini akam merekap data kariawan di dalam
keterkaitannya dengan jabatan di rumah sakit. meliputi bagian, jabatan, poli
dll di rumah sakit tersebut.
h.
Modul pendapatan /
fee dokter perbulan
Modul ini akan merekap data gaji dari dokter
perbulan yang harus di bayarkan oleh rumah sakit.
i.
Modul pencetakan
pendapatan / fee dokter perbulan
Dalam modul ini akan ada pencetakan dari pendapatan
dokter perbulan yang akan di cetak perbulan.
4.
Subsistem
Keuangan
Modul ini digunakan untuk menghitung segala
Aktifitas Pasien di rumah sakit yang berhubungan dengan keuangan, modul ini
bersifat on-line disemua lini sehingga perhitungan biaya dapat dilakukan dengan
cepat dan terpusat.
5.
Subsistem Farmasi atau Obat
Manajemen Farmasi dilakukan
dengan menggunakan On-Line Sistem baik untuk pengeluaran ke pasien melalui
resep yang dikirim secara On-line dari dokter maupun pada saat permintaan
persediaan ke gudang. Dalam Sistem SIRS ini pelayanan Resep sudah lengkap termasuk
resep obat racikan yang akan mengurangi persediaan di Instalasi Farmasi.
E. Aplikasi Sistem Informasi
Kesehatan pada Sistem Informasi Rumah Sakit
Rancang Bangun (desain)
Sistem Informasi Rumah Sakit
1. Rancang Bangun Rumah Sakit
(SIRS), sangat bergantung kepada jenis dari rumah sakit tersebut.
2.
Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit
Dalam melakukan
pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2 hal penting yaitu
“kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan “sasaran pengembangan SIRS”
tersebut. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan dalam
penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut:
a. SIRS harus dapat berperan
sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu.
b. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan
seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang
terpadu.
c. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan
dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai
tingkatan.
d. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan
daya-guna dan hasil-guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi
rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan.
e. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang.
f. Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh
dan terpadu dengan biaya investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula
dengan hasil dan manfaat yang berarti (rate of return) dalam waktu yang
relatif singkat.
g.
SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi
kerugian sedini mungkin.
h. Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan
dengan keadaan masing-masing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan
prioritas.
i. SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan
oleh petugas, bahkan bagi petugas yang awam sekalipun terhadap teknologi
komputer (user friendly).
j. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan
seminimal mungkin perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di
Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru.
k. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang
mempunyai dampak yang kuat terhadap pengembangan SIRS. Atas dasar dari
penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas,
selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran
Jangka Pendek Pengembangan SIRS
F. Faktor
Keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Garrido et
al., (2004), beberapa faktor-faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah sakit
antara lain:
1. Pertama, komitmen kepemimpinan senior untuk
melaksanakan target yang jelas dan harapan yang sangat penting untuk
keberhasilan. Perubahan proses operasional, peran pekerjaan, dan budaya
organisasi akan memerlukan sumber daya dan dukungan yang kuat dan konsisten kepemimpinan. Semua tingkat manajemen harus
diinformasikan secara jelas dan bertanggung jawab atas tindakan kunci yang perlu
dilakukan untuk memaksimalkan manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit.
2. Kedua, tepat waktu
pelaksanaan sistem informasi rawat inap sangat penting karena dampak akibat
dari penundaan pada benefit realisasi mahal.
3. Ketiga, karena
sebagian besar biaya tahunan merupakan dari biaya tenaga kerja, manajemen
senior perlu untuk bermitra dengan tenaga kerja untuk mengambil keuntungan dari
efisiensi diperkenalkan ke alur kerja oleh Sistem Informasi Rumah Sakit.
4.
Keempat, internal
kebijakan harus memerlukan dokter dan staf garis depan untuk secara
komprehensif dan akurat mengkodifikasi semua prosedur rumah sakit. Akhirnya,
alur kerja harus dirancang ulang untuk menggabungkan dan memanfaatkan fungsi
sistem.
0 komentar:
Posting Komentar